Pengertian Ikhlas


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Ikhlas bisa diartikan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan dari ketaatan, maksudnya adalah mendekatkan diri kepada Allah tanpa sesuatu yang lain atau membersihkan perbuatan dari keinginan untuk diperhatikan orang lain. Amal dan ikhlas itu adalah dua faktor yang tidak boleh dipisahkan antara yang satu dengan yang lain, amal itu laksana tubuh dan ikhlas sebagai ruhnya. Beramal dan ikhlas haruslah berjalan beriringan agar mendapatkan manfaat dan ridho dari Allah. Ikhlas merupakan salah satu rahasia diri dalam beribadah kepada Allah karena hanya dengan keikhlasan seseorang dapat beribadah dengan penuh kekhusyuan.

Ikhlas pada dasarnya ialah suci murni dan tidak bercampur dengan pamrih apapun. Menurut syariat, ikhlas ialah mengerjakan ibadah kebajikan karena Allah semata-mata dan mengharap keridhoan-Nya.

Dalam surah al-Bayyinah ayat 5 disebutkan:

وما امرو الا ليعبد الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموالصلاة ويؤتوا الزكاة وذلك دين القيمة

“Dan tidaklah mereka disuruh, kecuali supaya menyembah Allah serta mentulus-ikhlaskan agama bagi-Nya sambil cenderung kepada tauhid supaya mereka menegakkan sholat, memberikan zakat dan itulah agama yang lurus.”

Pengertian (Makna) Ikhlas
Illustration from image google
Ikhlas memang seharusnya menjadi landasan setiap peribadatan. Tanpa keikhlasan, amal perbuatan yang dilakukan seseorang menjadi sia-sia bahkan bisa mendatangkan dosa. Karena ketidakikhlasan hanya berbeda tipis dengan sebuah kesombongan. Sebagai ganti sebuah kekhlasan, Allah menjanjikan pahala yang sama sekali tidak terduga, yakni keridhoan-Nya dan pertolongan di hari semua orang mencari sebuah pertolongan tetapi tak menemukannya.

Tetapi pada kenyataannya sifat ikhlas ini sangatlah sulit untuk dilakukan. Sudah berapa banyak kita saksikan orang-orang yang beramal tetapi tidak meninggalkan bekas yang baik dan tidak membawa efek yang positif bagi dirinya dan bagi orang lain. Ibarat orang berlayar tiada sampai ke batas atau ibarat berjalan tidak sampai ke pulau idaman. Semangatnya hilang, daya dan kekuatannya berkurang maka akhirnya kembali pulang dengan tangan hampa, rugi tenaga, rugi waktu, dan rugi harta tanpa pernah mendapatkan apa-apa.

Apa sebabnya? Hal itu adalah karena ikhlas tidak menjadi landasan tempat berpijaknya amal, karena ia tidak mau berbuat melainkan untuk mengharap keuntungan dan suatu pamrih yang tak berharga dan beramal hanyalah mengharapkan pujian serta sanjungan. Maka karenanya ia rugi moral dan material. Karena apa yang dilakukannya tidak dilandasi dengan jiwa yang ikhlas sehingga apa yang telah dilakukannya hanyalah sia-sia belaka.

Agar perbuatan atau amal apapun yang kita lakukan tidak berakhir sia-sia dan bisa membuahkan hasil yang sempurna maka hendaklah keikhlasan menjadi dasar dalam setiap amal yang kita kerjakan. Hendaklah kita berusaha untuk mensucikan diri kita dari berbagai pamrih duniawi, misalnya berharap mendapat pujian dari orang lain atau pamrih-pamrih yang lain dari sesama manusia. Dari keterangan tersebut bisa kita ketahui bahwa ikhlas merupakan sarana penyucian diri dari berbagai pamir duniawi.

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين



Pengertian Ikhlas Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Anonim

0 comments:

Posting Komentar