Untuk menjauhkan diri agar tidak terjerumus pada perbuatan maksiat maka ada beberapa hal yang seharusnya dilakukan, yaitu sebagai beriku:
1. Mempergunakan seluruh anggota badan sesuai dengan amanat Allah swt.
Jika kita melakukan kemaksiatan maka yang menjadi sasaran adalah anggota badan kita sendiri. Padahal anggota badan merupakan suatu nikmat dari Allah yang diberikan kepada makhluknya sekaligus menjadi amanat yang yang harus dipertanggungjawabkan. Maka berdosalah jika kenikmatan itu dipergunakan untuk melakukan kemaksiatan. Penyalahgunaan terhadap amanat tersebut merupakan bentuk kedurhakaan yang amat besar.
Seluruh anggota badan kita adalah amanat yang menjadi tanggung jawab kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu memperhitungkan setiap langkah agar tidak terperosok dalam perbuatan buruk. Jika hal ini tidak dilakukan maka kita termasuk orang yang menyepelekan hukum Allah. Akibatnya, kemaksiatan menjadi sesuatu yang remeh dan kemungkaran menjadi bagian dari kehidupan. Dengan demikian, tanpa disadari kita akan terus tenggelam dalam kemasiatan dan dosa. Kita tidak bisa melepaskan diri dari perbuatan kotor ini kecuali mendapat hidayah Allah. Jika hidayah Allah tidak didapatkan, berarti kehinaan dan kerugian dalam kehidupan akan kita rasakan di dunia maupun di akhirat.
2. Menjauhi segala bentuk kegiatan yang bisa mengarah pada kemaksiatan.
Jaga diri baik-baik dari segala macam kegiatan yang bisa menjebak dan menjerumuskan diri dalam perbuatan yang maksiat, terutama anggota badan yang tujuh macam, karena di dalam neraka terdapat tujuh buah pintu yang masing-masing disediakan bagi manusia sesuai dengan dosa-dosa yang diperbuat oleh ketujuh macam anggota badan tersebut. Di hari kiamat nanti, seluruh anggota badan akan bersaksi atas perbuatan kita. Semuanya akan mengungkapkan segala amal perbuatan dengan keterangan yang jelas. Sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya:
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksti atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan." (Q.S. An-Nur: 24).
3. Selalu ingat akan azab kubur dan siksa neraka.
Di antara salah satu cara untuk menjauhi kemaksiatan adalah dengan selalu mengingat-ingat azab kubur atau pedihnya siksaan neraka. Dengan demikian, hati akan ciut setiap kali akan melakukan perbuatan yang maksiat.
Illustration from image Google |
Jika kita mau memperhatikan tata cara menjauhi kemaksiatan seperti di atas, insya Allah akan selamat dari maksiat. Kita harus selalu ingat bahwa umur setiap hari berkurang, sedangkan kematian bisa datang sewaktu-waktu tanpa bisa diduga sebelumnya. Jika kematian tiba di saat kita sedang tenggelam dalam kemaksiatan maka kita menjadi manusia yang celaka dan kelak bertempat di neraka. Untuk itu, waspadalah dan segera bertaubatlah kepada Allah karena hanya kepada Allah tempat kita bergantung dan memohon pertolongan.
Kemaksiatan adalah tabir penutup antara Allah dan hati hamba-Nya. Semakin baik seseorang menjaga dirinya dari kemasiatan maka semakin baik pula hubungannya dengan Allah. Hubungan yang baik tersebut membuat hati seseorang bersinar dan memberikan aura kebaikan yang tiada hentinya. Saat itulah tanpa disadari oleh seseorang atau orang lain muncul keistimewaan yang sebelumnya tiada pernah terpikirkan. Keistimewaan itu dapat berupa apa saja tergantung apa yang dikehendaki oleh Allah. Setiap orang mendapatkan hal yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung apa yang dibutuhkannya dalam pandangan Allah dan hal tersebut merupakan rahasia diri seorang hamba Allah.
Kemaksiatan merupakan gambaran dari kedurhakaan seorang hamba kepada Khaliknya, tipis dan tebalnya keimanan seseorang itu dapat dilihat dari cara dia melakukan maksiat kepada Allah. Akan tetapi, apabila seseorang melakukan perbuatan maksiat karena ketidaktahuan dan ketidaksengajaan maka tidak ada dosa baginya. Maka dari itu, mari kita mempertebal iman dengan menjalankan segala kewajiban kita kepada Allah, menjauhi perbuatan maksiat dan selalu ingat kepada-Nya agar kita termasuk orang-orang yang bisa mengendalikan hawa nafsu. Karena mengendalikan hawa nafsu merupakan kunci penting untuk menjauhkan diri dari kemaksiatan. Hawa nafsu selamanya akan mengambil posisi penting dan menempatkan dirinya dalam ketaatan atau kemaksiatan.
*) Dari berbagai sumber.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
Semoga kita terhindar dari dosa kemaksiatan
BalasHapus