Artikel tentang sedekah. Manfaat Bersedekah, Segala
sesuatu yang dimiliki manusia adalah titipan dari Allah, seperti harta,
jabatan, anak dan keluarga hanyalah titipan dari Allah yang suatu saat akan
diambil kembali olehNya. Dalil bersedekah. Di dalam harta tersebut ada hak orang lain yang harus
kita berikan. Seseorang yang memiliki kelebihan harta hendaknya ia memberikan
sebagiannya kepada orang yang berhak, yaitu para fakir miskin, anak yatim piatu
dan juga orang-orang yang membutuhkannya. Jika kita ingin bersedekah hendaknya
kita menyedekahan harta yang baik, yang layak untuk diberikan dan digunakan
untuk orang lain. Contohnya jika kita ingin memberikan pakaian yang sudah tidak
terpakai oleh kita, hendaknya memberikan yang masih layak digunakan untuk orang
lain, bukan baju yang sudah usang dan tidak layak untuk dipakai.
Manfaat Sedekah
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Janji
Allah bagi orang-orang yang mau bersedekah akan dilipatgandakan pahalanya 700
kali lipat, dan masih banyak lagikeutamaan sedekah yang lain. Lalu bagaimana
jika seseorang ingin bersedekah namun ia tidak memiliki harta lebih, bahkan
untuk kebutuhan dirinya sendiripun masih kekurangan? Sedekah tidak harus selalu
dengan harta, dzikir, tasbih, dan tahmid yang kita dengungkanpun dapat
terhitung sebagai sedekah, karena dalam sebuah riwayat Rasulullah menjelaskan
bahwa segala macam perbuatan baik adalah sedekah. Apabila seseorang tidak
mempunyai cukup harta untuk bersedekah, berbuat baik dan tidak menyakiti
saudarapun juga termasuk sedekah, bahkan senyuman seseorang kepada saudaranya
adalah sedekah yang paling mudah.
Begitu
banyak pintu pahala yang Allah sediakan untuk manusia, maka akan sangat
disayangkan jika kita menyia-nyiakan pintu-pintu pahala yang telah Allah
sediakan untuk kita. kunci yang harus kita miliki untuk dapat membuka
pintu-pintu yang telah Ia sediakan tersebut adalah keihklasan. Sedekah yang
kita lakukan tidak akan berbuah manis jika tanpa niat tulus dan ikhlas
melandasi sedekah kita, apalagi jika memberi sesuatu kepada orang lain dengan
disertai perkataan yang menyakiti hati. Seperti firman Allah dalam Surat Al
Baqarah - Ayat 264,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالأذَى
كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ
الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ
صَلْدًا لا يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِمَّا كَسَبُوا وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ
الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan
(pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia
dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang
itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak
menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir”.
Dalam
ayat di atas Allah menggambarkan perumpamaan orang yang bersedekah tanpa
didasari niat ikhlas karena Allah, maka semua amal sedekahnya akan sia-sia
belaka, karena perkataan yang baik akan lebih baik dari sedekah yang diikuti
dengan cacian dan rasa tidak ikhlas. Misalnya ada seorang pengemis yang meminta
sedekah kepada kita, sedangkan saat itu kita sedang tidak mempunyai sesuatu
yang bisa kita berikan, lebih baik kita berkata baik dan meminta maaf kepada
pengemis tersebut dari pada kita melontarkan perkataan yang tidak baik dan
dapat menyakiti hatinya.
Sudah
banyak pembahasan tentang sedekah dan bukti dari janji-janji Allah tentang
balasan yang akan diberikan untuk orang yang mau besedekah di jalan Allah. Maka
mari kita berfastabiqul khairat, berlomba-lomba untuk mendapatkan kunci untuk
membuka pintu-pintu amal yang telah Allah sediakan untuk kita semua, karena
jalan untuk bersedekah itu sangat banyak sekali. Wallahu’alam.
Oleh : Dzakia Rifqi Amalia
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين